Tuesday, 8 August 2017

Cerita Hantu Mati Lampu

Tiba - tiba gelap, maklum di desa sering mati lampu. Enak - enak nonton tv, eh mati lampu. Pada waktu itu, hiburan kita sekeluarga ya cuma tv 14 inch, itupun nontonnya di rumah nenek dari keluarga ibu. Kesel dan kecewa pastinya kalau udah kayak gitu. Tapi ada adik ibu yang suka banget cerita mulai dari cerita lucu sampai cerita yang horor. Mulailah paman bercerita tentang kisah kakekku yang bertemu dengan hantu.

Kakek meninggal ketika aku berumur 3 tahun. Kakek dulu pernah bekerja sebagai polisi hutan, menjaga hutan dari para penebang liar, dan juga mengawasi hutan jika ada apa - apa, misal kebakaran hutan. Aku nggak tau pasti jam kerjanya, tapi di cerita ini kakek pulang malam sekitar habis maghrib. Kakek pulang ke rumah bareng seorang temannya. Mereka berdua naik sepeda ontel kuno (mungkin) dengan lampu terhubung dinamo yang digerakkan roda sepeda.

Dua orang itu bersepeda di tengah kegelapan malam, bisa dibayangkan pada waktu itu belum ada lampu penerang jalan, kalaupun ada mungkin cuma oblik(lampu kecil berbahan bakar minyak tanah) atau obor. Singkat cerita, di tengah jalan dua orang itu bertemu dengan seorang perempuan berambut panjang. Perempuan itu minta tolong dianterin ke rumahnya. Kakek dengan gentle bersedia membonceng perempuan tak dikenal itu. Aku lupa dengan nama teman kakek, dia yang waktu itu bersepeda di belakang kakek mulai merasa curiga. Dia curiga jangan - jangan perempuan itu adalah.. pacar kakek.. karena dari tadi dia perhatikan, perempuan itu selalu tertawa kecil menghadap ke punggung kakek, seolah bercanda mesra dengan kakek.

Setelah beberapa lama, mereka berhenti di depan sebuah makam di jalan yang tidak biasanya kakek dan temannya lewati. Perempuan tersebut turun dari sepeda dan mengucap terima kasih ke kakek, lalu berjalan ke dalam makam dan menghilang di kegelapan malam. Sambil melanjutkan bersepeda kakek bertanya ke temannya, "bagaimana wajah hantu barusan?" 
"Hantu yang mana? memangnya barusan ada hantu lewat?", temannya balik nanya.
"Ya hantu yang aku bonceng tadi itu lah", jelas kakek.
"Jadi perempuan rambut panjang tadi itu hantu?", teman kakek ku kaget. "Aku pikir itu tadi selingkuhanmu, soalnya dia cekikikan terus ke arah mu, sama sekali nggak noleh ke aku, aku pikir dia lagi bercanda sama kamu."
"Enak aja, aku sengaja bersepeda di depanmu biar kamu bisa lihat wajah hantu itu, soalnya lampumu lebih terang." Kakek mulai kesal.

Akhirnya kakek dan temannya melanjutkan perjalanan pulang dengan rasa kecewa karena nggak bisa lihat wajah si hantu. Kakek ku memang lumayan terkenal punya ilmu aneh - aneh jadi sering ketemu hantu. Nenek juga sering kesal kalau nyuci sarungnya yang bau busuk, karena kakek sering tidur di kuburan, katanya enak, nyaman, sepi nggak ada orang. Tapi menurut pengakuan kakek, kakek, teman dan keluarga hanya pernah lihat tubuh atau bentuk hantu, tapi nggak pernah lihat dengan jelas wajah hantu kecuali waktu hantu tersebut nyamar jadi seseorang. Dan cerita horor dari kakek lebih terkesan lucu dan tidak menyeramkan, karena kakek orangnya nggak penakut, jadi cerita ketemu hantu kayak cerita ketemu orang hehehe..

Kalau diingat - ingat, aku selalu nagih dengan cerita - cerita paman, karena selain ceritanya yang unik dan terkesan nyata daripada film horor indonesia, cara menceritakannya pun sangat menjiwai. Itulah saat dimana mati lampu menjadi lebih menarik hehe..

0 comments:

Post a Comment