Saturday, 29 July 2017

Cara Menyelesaikan Masalah Bagi Pengecut

Tulisan kali ini adalah tentang bunuh diri. Kebanyakan bunuh diri dilakukan oleh remaja sampai dewasa. Bunuh diri menjadi sebuah pilihan untuk terlepas dari masalah. Bunuh diri lebih manjur daripada alkohol, dan drugs. Alkohol dan drugs hanya akan terlepas dari masalah dalam waktu singkat, dan masalah kembali membebani ketika efek alkohol dan drugs hilang. Menurut orang yang bunuh diri, bunuh diri membuatnya terlepas dari masalah selamanya. Setahuku orang yang beragama atau percaya bahwa ada penghakiman di kehidupan setelah kematian tidak akan setuju hal itu, bahkan takut dengan kematian karena merasa masih banyak dosa.
Budaya bunuh diri terkenal di Jepang dengan sebutan harakiri atau seppuku. Menurut yang aku baca, harakiri atau bunuh diri di Jepang ini dikarenakan dua alasan, yang pertama adalah untuk menjaga informasi ketika tertangkap musuh. Bunuh diri dilakukan karena ditakutkan akan membocorkan rahasia negara ketika sudah tidak kuat dengan siksaan musuh. Yang kedua adalah karena tidak sanggup menanggung malu karena telah melakukan kesalahan. Meskipun aku nggak pernah setuju dengan namanya bunuh diri, tapi ini adalah sebuah budaya yang harus dihormati, yang sebenarnya juga sudah dihapus sejak restorasi meiji, 1873.


Terlepas dari sebuah budaya, menurutku bunuh diri saat ini adalah lebih buruk daripada kelakuan seorang pengecut. Pengecut adalah tindakan seseorang yang melarikan diri dari masalah. Seorang koruptor kabur keluar negeri untuk menghindari hukum, itu adalah contoh dari seorang pengecut. Bunuh diri adalah mencoba kabur dari kehidupan di dunia untuk menghindari kosekuensi dari masalah yang sedang dihadapi. Itu lebih parah dari seorang pengecut yang hanya kabur keluar negeri.
Bunuh diri juga berarti sebuah pengkhianatan. Pelaku bunuh diri memilih untuk meninggalkan orang - orang yang setia menemaninya, meninggalkan orang - orang yang mencintainya, meninggalkan orang - orang yang berjuang untuknya, orang - orang yang rela kupingnya panas untuk dengar curhatnya.
Seberapapun tekanan yang dirasakan, aku hanya setuju dengan orang yang melakukan bunuh diri ketika mereka sudah keliling seluruh dunia dan masih merasa bosan atau masih tertekan. Banyak tempat indah dan unik yang bisa dikunjungi sebelum melakukan bunuh diri. Tapi orang - orang tersebut lebih memilih untuk stress dan memikirkannya terus menerus dan setelah tidak kuat, akhirnya  memutuskan untuk tidak memikirkannya dengan cara bunuh diri, KENAPA? Masih ada Bali yang dibuka untuk umum, pantai di Indonesia, gunung, laut, gurun, hutan, kutub, hewan - hewan, orang - orang baru.


Mereka berharap bisa survive di kehidupan selanjutnya (so naive). Setelah mereka tidak berhasil menemukan kedamaian di dunia, mereka mencoba untuk mengadu nasib di kehidupan selanjutnya, sungguh membuat muak. Setiap ada berita tentang bunuh diri, aku hanya kasihan kepada orang - orang yang ditinggalkannya.
Jangan pernah melakukan bunuh diri, karena tidak akan membuat orang - orang yang mencintaimu menjadi senang, tidak akan membuat orang yang membencimu menjadi cinta, dan tidak akan menyelesaikan masalah apapun.

0 comments:

Post a Comment