Ya, memang benar, aku akan menulis tentang sampah. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Banyak sekali definisi sampah, tapi secara langsung kita bisa tahu apa sih sampah, mana sih yang dimaksud sampah. Kita ambil definisi simplenya, sampah adalah apa yang kita buang. Sampah belum tentu tidak berguna, mungkin bisa dikatakan tidak berguna oleh sang pembuang tapi beberapa pihak merasa masih bisa memanfaatkan sampah, bahkan masih bernilai ekonomis tinggi.
Kita bedakan sampah dari segi penguraiannya menjadi dua kategori dasar, yaitu sampah degradable dan sampah undegradable. Sampah degradable adalah sampah yang dapat diuraikan, seperti kertas, kulit buah, sisa makanan, dan sebagainya. Sampah undegradable adalah sampah yang susah atau tidak dapat diuraikan, misal plastik, kaca, besi dan sebagainya. Untuk plastik PET, akhir - akhir ini telah ditemukan Bakteri Pengurai Plastik Polyethylene Terephtalate. Namun menurut penelitian, bakteri ini masih dalam tahap pengembangan, karena masih mampu menguraikan PET kualitas rendah, sedangkan plastik yang kita gunakan sehari - hari adalah plastik kualitas tinggi.
Kantong plastik yang disediakan beberapa supermarket sudah menggunakan degradable plastik. Aku pernah membuktikan, pada waktu kantong plastik dari sebuah minimarket aku simpan dalam waktu yang lama, kantong plastik tersebut hancur dengan sendirinya. Tapi masih banyak kantong plastik yang undegradable, dan kadang kita tidak bisa menghindari untuk menggunakannya.
Selain kita harus bisa bijak memilih kantong plastik atau bahan material lain seperti tempat makan yang dari styrofoam itu, kita juga harus bijak dalam membuang dan mengelola sampah. Untuk saat ini aku tidak membahas sampah dari industri besar, karena biasanya mereka sudah "mengetahui" cara pengolahan limbah yang benar sebelum dibuang. Tapi di sini aku ingin mengajak untuk instropeksi diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Banyak sekali alasan untuk membuang sampah tidak pada tempatnya, dan aku juga sangat setuju, karena banyak jalan - jalan dan tempat umum yang tidak tersedia tempat sampah. Apakah kita harus terus mententeng sampah sampai menemukan tempat sampah? Ternyata jawabannya adalah iya. Kesal memang, tapi hanya itu yang bisa kita lakukan demi menjaga lingkungan selain protes kepada pemerintah.
Pernah aku beli gorengan dipinggir jalan, begitu selesai makan aku bingung harus buang kantong plastiknya ke mana, karena disekitar situ tidak terlihat ada tempat sampah, akhirnya aku menlanjutkan perjalanan sambil terus aku pegang kantong plastik itu sampai menemukan tempat sampah, aku tidak kantongi karena banyak minyak gorengnya. Tapi hampir 1 kilometer lebih, aku tidak menemukan tempat sampah satupun, akhirnya setelah jalan lebih jauh lagi baru menemukan tempat sampah. Kalaupun aku buang sembarangan mungkin besok pagi akan disapu oleh petugas kebersihan, tapi jalanan tersebut akan terkotori oleh sampah kita sampai besok pagi.
Ironi sekali ketika melihat orang membuang sampah sembarangan dari dalam mobil, dilihat dari kendaraan mereka, mereka bukan orang yang berpendidikan rendah, tapi kenapa mereka melakukan itu tanpa malu seolah - olah tak punya otak. Mereka tidak ingin mobil mereka kotor, makanya mereka buang keluar jendela dan mengotori jalanan, sungguh sifat egois yang sangat menyebalkan.
Entahlah, aku harus menuliskan apa, tapi kegiatan membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai itu sangat menyedihkan. Dan aku ucapkan banyak terimakasih untuk orang - orang yang mau bersusah payah untuk membuang sampah pada tempatnya.
Thanks.
0 comments:
Post a Comment