Saturday, 22 July 2017

Manusia Tetaplah Manusia

Apa pentingnya sebuah ilmu? Sebuah ilmu akan terlihat penting begitu kita memerlukannya. Jika begitu, semua ilmu bisa saja penting, karena tidak mungkin kita tidak memerlukannya sama sekali bahkan hanya untuk bahan obrolan. Tapi ilmu bisa saja dianggap tidak penting, karena tidak benar - benar mempunyai manfaat yang berarti. Misal, seseorang benar - benar ahli dalam bela diri, tapi selama hidupnya tidak pernah berhubungan dengan bahaya ataupun perkelahian, itu akan menjadi tidak berguna dia adalah seorang atlit atau pelatih bela diri, atau sekedar untuk mengobrol dengan teman yang tertarik untuk itu. Jadi, ilmu itu akan terlihat manfaatnya hanya ketika itu dipelajari dengan baik dan diaplikasikan untuk diri sendiri atau untuk masyarakat.
Banyak sekali macam ilmu di dunia ini, matematika, IPA, IPS, seni, olahraga, agama. Semua ilmu - ilmu itu bisa sangat penting ketika kita aplikasikan untuk sehari - hari. Misal, ilmu ekonomi digunakan untuk mengatur anggaran belanja rumah tangga akan sangat beguna sekali sehingga tidak akan terjadi kebangkrutan. Sangat ironi seorang dokter punya rumah yang kotor atau jauh dari kata - kata sehat. Tidak terlepas juga sebuah ilmu agama, sesungguhnya saat kita benar - benar paham dan mengaplikasikan sebuah agama maka kita akan benar menjadi orang yang sangat bijak. Mungkin kita tidak bisa bilang bahwa semua agama itu benar, karena muslim akan mengatakan islam yang paling benar, kristian akan menganggap kristen yang paling benar, begitu juga dengan budha hindu, konghucu, dan agama lain juga, tapi kita bisa mengatakan bahwa semua agama terutama yang ada di Indonesia itu baik dan mengajarkan kebaikan.

Sering kali kita melihat preman bertato tapi punya sopan santun, sering juga melihat atheis yang suka membantu orang lain. Tapi juga tidak jarang menyaksikan orang beragama yang berbuat kejahatan, mencuri, korupsi dan lain sebagainya. Apa yang salah? Kenapa bisa begitu? Berarti agama itu buruk? Tidak, tapi dalam memahami dan mengaplikasikannya itulah yang salah. Misal, ilmu informatika adalah ilmu yang paling laris di dunia saat ini dimana teknologi sudah menjadi kebutuhan primer dunia, tapi bukan berarti orang yang sedang belajar atau aktif di bidang informatika akan sangat - sangat berguna, karena belum tentu dia ahli, yang kedua, belum tentu dia bisa mengaplikasikannya.
Mungkin kristen adalah agama paling benar, mungkin juga islam, atau mungkin budha, bisa jadi hindu, atau malah konghucu, tapi apakah orang yang ber-ID-card dengan status agama - agama tersebut di atas sudah dipastikan mereka baik dan benar? Tidak, karena belum tentu orang - orang itu benar - benar paham dengan ilmu agama mereka, dan juga mengaplikasikannya dengan benar. Tidak ada yang salah dengan agama - agama itu, hanya manusianya lah yang salah. Jika ada orang beragama berbuat salah, kita boleh benci dengan orang itu, tapi jangan pernah benci dengan agama itu. Idealnya, orang beragama akan lebih baik dari orang atheis karena orang beragama telah belajar ilmu yang tidak dipelajari oleh orang atheis. Orang ekonomi akan lebih bisa mengatur keuangan rumah tangga daripada orang fisika. Seharusnya seperti itu, tapi manusia akan tetap menjadi manusia dengan kesombongannya, dengan sok kepintarannya, dengan keegoisannya.

0 comments:

Post a Comment