Thursday, 10 December 2015

Fantasi menunggu cahaya

Karena aku suka fisika, tidak ada yang lebih menarik dari apa - apa yang ada dalam fisika. Banyak sekali puisi - puisi indah dalam fisika. Menurutku fisika tidak bisa lepas dari ilmu alam apapun, biologi, kimia dan banyak lagi. Fisika adalah dasar dari sebuah kehidupan. Tapi dalam dunia modern seperti ini, masih banyak yang mempertanyakan tentang dalam fisika apasih yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, aneh banget, seperti orang bertanya, apasih kegunaan oksigen, tidak sadar kita bernafas membutuhkan oksigen.
Okay, beberapa waktu terakhir ini aku lagi banyak berpikir dan belajar tentang teori relativitas einstein. Telat banget, dulu waktu kuliah ngapain aja.. hehehe. Di sela - sela mempelajari rumus kelengkungan ruang waktu, aku berkhayal tentang kecepatan cahaya. Menurut einstein, kecepatan cahaya adalah yang paling cepat di alam semesta ini. Meskipun masih ada yang menganjal, yaitu kenapa einstein bilang begitu? apa dasarnya? dan aku masih belum dapat jawaban, tapi kita skip dulu.

Meskipun cahaya adalah yang tercepat tapi tetap saja cahaya membutuhkan waktu untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain yaitu sebesar 1 detik untuk menempuh jarak 300.000 km. Lalu aku berpikir bahwa indera kita yang bernama mata bisa melihat suatu objek apabila menangkap cahaya yang dipantulkan atau dihasilkan oleh objek tersebut. Cahaya berpindah dari objek ke mata membutuhkan waktu. Jika jarak dari mata ke objek adalah lebih dari 300.000 km maka cahaya tersebut membutuhkan waktu lebih dari 1 detik untuk sampai ke mata. Jika objek yang kita lihat adalah objek yang bergerak dengan kecepatan tertentu, maka mata kita akan melihat sebuah objek 1 detik yang lalu berada di situ dan sekarang tidak lagi. Objek bergerak dari titik A ke B dalam waktu 1 detik, maka kita akan melihat objek tersebut masih berada di A padahal sebenarnya sudah berada di B. Karena ketika objek masih berada di A, objek tersebut mengirimkan cahaya objek titik A ke mata kita. Setengah detik kemudian objek tersebut berada di tengah - tengah titik A dan B, dan cahaya objek titik A yang dikirimkan juga berada di tengah - tengah titik A dan mata kita. Jadi cahaya juga belum sampai ke mata. Lalu setengah detik lagi objek sampai ke titik B bersamaan dengan cahaya objek titik A sampai ke mata kita.
Apakah ada objek yang jaraknya sejauh 300.000 km dari mata kita yang masih bisa kita lihat? Banyak, benda - benda luar angkasa seperti planet dan bintang, mereka berjarak jutaan km dari bumi, dan masih bisa kita lihat. Berarti bintang yang kita lihat sekarang sebenarnya mereka sedang tidak berada di titik yang kita lihat? yup, betul. Kita melihat apa yang sebenarnya tidak berada di situ. Secepat apapun cahaya tetap membutuhkan waktu, dan sedekat apapun jarak objek tetap membutuhkan waktu. Jadi selama ini kita melihat suatu objek dengan tidak realtime atau bisa dikatakan tunda.

0 comments:

Post a Comment