Saturday, 26 December 2015

Yang kalah teriaknya paling kenceng

Lagi - lagi tentang psikologi manusia, aku tidak terlalu tau tentang ilmu psikologi, tapi aku suka mengamati dan mempelajari tingkah dan pikiran seseorang. Tema kali ini terinspirasi dari facebook, ketika aku mengamati status orang - orang. Banyak sekali postingan - postingan yang seolah - olah menunjukkan inilah aku, aku itu ngga seperti kamu, aku ngga seperti mereka, akulah yang paling benar, prinsipkulah yang paling tepat, dan banyak lagi. Kenapa aku bilang seolah - olah, karena mereka secara basa - basi dalam mengatakannya.
Tapi apa yang ada dalam pikiran mereka ketika mereka menulis itu? keraguan besar. Keraguan yang sedang membuatnya galau, sehingga mereka ingin memantabkannya dengan menulis status itu, dan jika banyak orang yang setuju, maka dia akan semakin yakin dengan apa yang ditulis. Dalam sebuah peperangan keragu - raguan adalah sebuah kekalahan besar.

Postingan yang seperti apa sih yang mencerminkan sebuah keraguan? Mengambil quote orang yang sesuai dengan kita, mencari dalil alkitab yang mendukung kita, memaki orang lain. Kenapa postingan seperti itu bisa mencerminkan keraguan? Saat kita berjalan ke sebuah toko buku, ada orang yang bilang kalo jalan yang kita lalui adalah jalan yang salah, jika kita sangat yakin kalo jalan yang kita lalui itu benar, maka kita akan membiarkan omongan orang tersebut dan tetap berlalu seolah tidak ada apa - apa, tapi ketika kita merasa ragu, maka kita akan mencari bukti - bukti yang bisa membenarkan kita untuk melawan orang tersebut sampai orang itu menyerah dan menerima kekalahan.
Dengan keraguan kita akan banyak membuang energi untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya hasilnya sama saat kita tidak melakukannya. Ada seseorang menang dalam sebuah perlombaan, apapun yang dikatakan orang dan sediam apapun pemenang itu, maka dia akan tetap menjadi pemenang. Dan sekenceng - kencengnya teriakan yang kalah, dia akan tetap kalah. Tidak ada yang perlu dikatakan saat kita menang dan tidak ada yang perlu diucapkan saat kita kalah.
Yang menang cukup berbangga dalam hati dan yang kalah cukupkanlah dengan belajar lebih keras. Karena tidak ada yang bisa diubah hanya dengan berkoar - koar meminta jempol teman, mengemis rasa kasihan kawan. 

"Jangan menjadi pecundang yang selalu berteriak - teriak, jadilah pemenang yang selalu tersenyum kepada pecundang."

0 comments:

Post a Comment