Selamat hari natal, kawan ! Judul itu adalah cuplikan dari ikrar penjahat dalam film Wreck It Ralph. Dalam film itu dikisahkan, karakter penjahat bernama Ralph dalam game yang bernama Fix It Felix Jr. Dalam game itu Ralph bertugas sebagai penghancur gedung, dan Felix sebagai pahlawan yang selalu memperbaiki gedung. Ralph tidak pernah disukai oleh penghuni gedung karena kelakuannya yang selalu menghancurkan apapun. Meskipun Ralph tidak disukai tapi dia sangat dibutuhkan, dengan adanya dia game itu bisa berfungsi sebagaimana mestinya, ada penjahat dan ada pahlawan. Tapi aku tidak akan membahas game atau film ini, tapi aku akan membahas tentang profesi sebagai penjahat.
Contoh, orang yang membuang sampah sembarangan, mereka sebenarnya tidak berniat untuk mengotori lingkungan, dia hanya tidak ingin bersusah - susah untuk mencari tempat sampah. Saat si pembuang sampah ditanya, "Apakah anda membenci lingkungan kotor?" pasti jawabannya membenci. Kalo dia suka kotor, sampah tersebut tidak akan dia buang, tapi akan dia simpan. Tapi kenapa mereka tetap membuang sampah sembarangan padahal mereka tidak suka lingkungan kotor? itu karena mereka tidak sadar bahwa membuang sampah dan mengotori lingkungan adalah dua perbuatan yang sangat berkaitan. Mereka pikir mereka hanya membuang sampah, tapi tidak pernah berpikir kalo mereka juga megotori lingkungan. Sering terjadi saat mereka diberikan penjelasan tentang akibat - akibat yang ditimbulkan, mereka menjadi kaget dan sadar. Itulah bukti bahwa beberapa penjahat tidak berniat melakukan kejahatan, hanya mereka tidak tahu seberapa merugikannya akibat dari perbuatan mereka. Aku bisa bilang para koruptorpun tidak berniat merugikan rakyat tapi hanya berniat memperkaya diri mereka. Aku yakin bahwa mereka tahu kalo perbuatannya merugikan rakyat tapi aku juga yakin tujuannya bukan itu.
Aku tidak mendukung segala bentuk kejahatan, tapi aku cuma ingin melihat apa sih yang ada dalam pikiran mereka saat mereka melakukan kejahatan. Dan ternyata memang semua penyebabnya adalah otak mereka yang seolah - olah tidak terhubung antara tujuan dan akibat. Jadi mereka menomorduakan akibat, dan lebih mengutamakan tujuan. Hampir semua orang seperti itu, juga aku. Itu adalah pemikiran yang sangat salah. Seharusnya saat kita akan melakukan sesuatu kita juga memikirkan akibat yang ditimbulkannya, semakin jauh akibat yang bisa dipikirkan maka semakin bijak orang tersebut. Pikirkanlah semua akibat dari sebuah perbuatan. Semua perbuatan, termasuk perbuatan yang menurut kita baik. Lagi - lagi kita harus berlatih untuk berpikir banyak.
0 comments:
Post a Comment