Thursday, 17 December 2015

Keberadaan sebuah titik

Suatu ketika aku berpikir tentang bentuk dimensi lebih dari tiga, sedangkan sehari - hari kita mengenal dimensi ruang ada tiga, x, y, dan z. Lalu aku memikirkan tentang bentuk matematikanya, jika satu dimensi maka bisa kita ambil satu axis yaitu x, lalu jika dua dimensi maka bentuknya menjadi xy atau sebuah luasan, terus jika tiga dimensi bentuknya menjadi xyz atau sebuah volume. Jadi bagaimana dengan bentuk dari empat dimensi?
Di dalam fisika untuk saat ini terdapat empat dimensi yang terdiri dari tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu, jadi kalo ditulis dalam matematika maka jadinya adalah xyzt yang artinya sebuah benda tiga dimensi ruang yang melintasi sebuah dimensi waktu. Berarti untuk masalah bentuk dari empat dimensi sudah ada, lalu bagaimana dengan lima dimensi dan seterusnya? untuk menuliskan bentuk matematikannya itu mudah tapi menemukan dimensi setelah dimensi keempat itu apa, itulah yang susah.

Setelah kita tau bahwa dimensi kelima belum ditemukan, yang berarti juga kita tidak bisa menuliskan bentuknya. Lalu mulai terpikirkan bagaimana dengan nol dimensi. Tiga dimensi adalah bangun ruang, dua dimensi adalah bangun datar, dan satu dimensi adalah garis. Bangun ruang adalah kumpulan dari banun datar yang ditumpuk, bangun datar adalah kumpulan garis yang dijajar, dan garis adalah kumpulan titik yang berderet. Apakah titik merupakan bentuk dari nol dimensi?
Beberapa waktu lalu sempat berdebat dengan teman masalah ini. Dia sedang kuliah S2 di fisika murni, sepertinya orang yang tepat untuk diajak diskusi masalah ini. Dia tidak mengatakan dengan jelas apakah titik itu merupakan nol dimensi atau bukan, tapi dia malah memberikan pernyataan yang membuat aku kaget. Bahwa, tidak ada di dunia ini yang benar - benar dua dimensi, satu dimensi, dan titik. Maksudnya? yup, sebuah benda dua dimensi adalah sebuah bidang datar yang hanya mempunyai luasan dengan elemen panjang dan lebar, tapi tidak memiliki elemen tinggi. Selembar kertas yang tipis mungkin akan kita anggap sebagai bentuk nyata dua dimensi, tapi ternyata kertas pun masih punya ketebalan, dan itu membuatnya menjadi bentuk tiga dimensi. Setipis - tipisnya sebuah membran pasti masih punya ketebalan, entah itu dengan satuan nano, piko, atau yang lebih kecil lagi. Jika benda dua dimensi aja tidak ada, sudah pasti garis juga tidak ada, dan titik pun juga tidak ada.
Tapi, hasil pemikiranku mengatakan ada. Jika kita percaya Tuhan itu ada dan Dia yang menciptakan alam semesta ini, maka akan ada sebuah proses dari tidak ada semesta menjadi ada. Dan di situlah ada sebuah titik. Titik adalah partikel terkecil yang terbentuk sebagai awal sebuah keberadaan. Seperti saat kita meneteskan tinta ke atas kertas, pasti ada satu partikel dari tinta yang pertama kali menyentuh kertas, dan itulah titik. Meskipun keberadaan titik itu tidak berlangsung lama untuk menjadi sebuah wujud tiga dimensi, tapi titik itu pernah ada. Jika ketiadaan berukuran nol meter, maka titik berukuran mendekati nol meter.

0 comments:

Post a Comment